Makasar – 2 Kelompok Warga Kericuhan kembali terjadi di wilayah Tallo, Makassar, saat dua kelompok warga terlibat bentrok pada Selasa dini hari.
Insiden tersebut menimbulkan kepanikan di kalangan warga sekitar, terutama karena berlangsung di permukiman padat penduduk.
Bentrokan itu melibatkan kelompok pemuda dari dua lingkungan yang berseberangan, yakni Lingkungan A dan Lingkungan B.
Polisi menyebut bahwa bentrokan ini diduga kuat dipicu oleh persaingan dalam bisnis narkoba yang beroperasi di kawasan tersebut.
Suara tembakan peringatan terdengar saat aparat mencoba membubarkan massa yang mulai bertindak anarkis.

Sejumlah warga melaporkan adanya lemparan batu, botol, bahkan molotov dalam bentrokan tersebut.
Baca Juga : Geng Motor Bawa Busur-Senapan Angin Serang Warga di Sukaria Makassar
Beberapa rumah di sekitar lokasi juga mengalami kerusakan, terutama bagian atap dan kaca jendela.
Polisi telah mengamankan 7 orang yang diduga terlibat langsung dalam insiden tersebut untuk dimintai keterangan.
Menurut Kapolsek Tallo, konflik antara dua kelompok itu sudah berlangsung lama, dan kali ini dipicu oleh pembagian wilayah pemasaran narkoba.
“Ada indikasi keduanya bersaing dalam distribusi narkoba skala kecil. Ini sedang kami dalami,” ujar Kapolsek dalam konferensi pers.
Informasi awal menyebutkan bahwa kedua kelompok tersebut sebelumnya saling tuding soal kehilangan barang bukti.
Diduga, salah satu pihak merasa dirugikan karena wilayah peredaran mereka diambil alih oleh kelompok lain.
Pertikaian pun memanas saat salah satu anggota kelompok ditangkap polisi dengan barang bukti narkotika jenis sabu.
Kelompoknya menuding pihak lawan yang melaporkan, sehingga muncul dendam dan saling serang.
Warga yang tinggal di antara dua lingkungan itu mengaku ketakutan setiap kali malam tiba karena bentrokan bisa terjadi sewaktu-waktu.
Anak-anak kami tidak bisa tidur. Kami takut rumah kena lempar,” ujar salah satu warga yang minta namanya dirahasiakan.
Polisi kini meningkatkan patroli malam dan pengamanan di wilayah perbatasan dua kelompok tersebut.
Dinas sosial dan pemerintah kecamatan juga turun tangan untuk meredakan ketegangan di masyarakat.