Gempa Magnitudo 5,4 Guncang Barat Laut Sumur Banten, Tidak Berpotensi Tsunami
Banten — Wilayah Barat Laut Sumur, Banten diguncang gempa bumi tektonik bermagnitudo 5,4 pada Selasa pagi, 9 Juli 2025, sekitar pukul 07.43 WIB. Berdasarkan data dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), gempa terjadi di kedalaman 10 km dan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Gempa ini sempat dirasakan oleh sejumlah warga di daerah pesisir barat Banten, terutama di wilayah Sumur, Pandeglang, dan sekitarnya, namun tidak menimbulkan kepanikan massal. Sebagian warga melaporkan getaran ringan hingga sedang yang berlangsung beberapa detik.
“Gempa terasa seperti dorongan sekali, cukup kuat tapi cepat hilang. Kami tetap waspada,” ujar Rudi (34), warga Kecamatan Sumur.
Baca juga: Breaking News! Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Tenggara Pangandaran, Tidak Berpotensi Tsunami
Lokasi dan Parameter Gempa
BMKG menyampaikan bahwa pusat gempa berada di koordinat 6,79 LS dan 104,93 BT, atau sekitar 142 km barat laut Sumur, Banten. Gempa tergolong dangkal dan dipicu oleh aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menghunjam ke bawah lempeng Eurasia, zona yang memang dikenal aktif secara tektonik.
“Gempa ini termasuk jenis gempa dangkal akibat deformasi batuan di zona subduksi. Tidak menimbulkan tsunami, namun masyarakat tetap diminta waspada,” terang Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono.
Tidak Ada Laporan Kerusakan
Hingga artikel ini ditulis, belum ada laporan resmi mengenai kerusakan bangunan maupun korban akibat gempa tersebut. Tim BPBD dan aparat setempat tetap siaga sambil memantau situasi di lapangan. Pihak BMKG juga menyatakan belum terdeteksi adanya gempa susulan (aftershock) signifikan.
Imbauan BMKG: Tetap Tenang dan Waspada
BMKG mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya pada informasi yang tidak bersumber dari kanal resmi, serta tidak terpancing isu hoaks soal tsunami atau gempa susulan yang besar.
“Gunakan aplikasi dan kanal resmi BMKG untuk mendapatkan info akurat. Jangan terpengaruh isu yang belum diverifikasi,” tulis BMKG dalam rilis resminya.
