, , ,

Orang Tua Booking Bangku dengan Ikat Bersama Tas Pakai Rafia, Padahal Masuk Sekolah Masih 5 Hari Lagi

oleh -22 Dilihat

Viral! Orang Tua ‘Booking’ Bangku Sekolah dengan Tas dan Tali Rafia, Padahal Tahun Ajaran Belum Dimulai

Salatiga – Pemandangan tak biasa terjadi di sebuah sekolah dasar di Indonesia, menjelang dimulainya tahun ajaran baru. Meski aktivitas belajar-mengajar baru akan dimulai lima hari lagi, sejumlah bangku di dalam ruang kelas sudah “dipesan” lebih dulu oleh orang tua siswa. Caranya pun unik—mereka mengikat tas, botol minum, hingga alat tulis anak-anak mereka ke bangku menggunakan tali rafia berwarna mencolok.

Aksi ini sontak mengundang perhatian dan menuai berbagai tanggapan dari warganet setelah foto-fotonya tersebar di media sosial. Banyak yang menyayangkan, tak sedikit pula yang menanggapinya dengan nada humor.

Bangku Favorit Jadi Rebutan

Fenomena ini terjadi karena adanya kepercayaan dari sebagian orang tua bahwa posisi duduk di dalam kelas bisa memengaruhi prestasi dan konsentrasi belajar anak. Bangku di barisan depan, dekat dengan guru, biasanya menjadi incaran karena dianggap lebih ideal.

“Kalau duduk di depan, katanya lebih mudah menyimak pelajaran dan tidak banyak terganggu. Makanya buru-buru ditandai duluan,” ujar salah satu orang tua murid saat diwawancarai secara informal.

Tak pelak, kursi-kursi yang sudah ditempeli nama atau dijaga dengan tas dan tali rafia itu tampak seperti sudah ‘dibooking’ untuk hari pertama masuk. Bahkan beberapa tas tampak sengaja diisi agar terlihat berat dan tidak mudah dipindahkan.

Pihak Sekolah Angkat Suara

Menanggapi fenomena ini, pihak sekolah menyampaikan imbauan agar orang tua tidak perlu berebut tempat duduk. Kepala sekolah menegaskan bahwa pihaknya akan mengatur tempat duduk secara adil dan merotasi posisi secara berkala, sehingga semua siswa bisa mendapatkan pengalaman belajar yang merata.

“Tidak ada bangku istimewa di kelas ini. Semua anak akan diberi kesempatan yang sama. Jadi kami mohon kepada para orang tua untuk bersikap bijak dan tidak menaruh barang-barang sebelum tahun ajaran dimulai,” ujar kepala sekolah dengan tegas namun diplomatis.

Bangku
Bangku

Baca juga: Kebakaran di Tegalrejo Tengaran Hari Ini, Dua Rumah dan Satu Kandang Ludes Dilalap Api

Respons Netizen: Antara Heran dan Terhibur

Di media sosial, unggahan ini menuai beragam reaksi. Beberapa komentar menyindir sikap kompetitif sebagian orang tua yang sudah melebihi batas. Ada pula yang menjadikan peristiwa ini sebagai bahan candaan.

  • “Bangku aja direbutin, nanti giliran ujian minta contekan,” tulis seorang pengguna Instagram.

  • “Tali rafia sekarang punya kekuatan sakral sebagai penanda wilayah,” seloroh yang lain.

  • Namun ada juga yang mencoba memahami, “Namanya juga orang tua, kadang terlalu bersemangat ingin yang terbaik buat anak.”

Refleksi Sosial: Kompetisi Sejak Dini?

Fenomena ini bisa menjadi refleksi sosial yang menarik. Di balik aksi ‘booking’ bangku ini, tersirat kekhawatiran dan tekanan sosial yang dirasakan para orang tua. Mereka ingin anaknya mendapat posisi terbaik agar bisa belajar maksimal. Namun, jika tidak diimbangi dengan komunikasi dan kerja sama dengan pihak sekolah, semangat tersebut bisa berubah menjadi kompetisi yang tidak sehat.

Penutup

Tahun ajaran baru seharusnya menjadi momen yang menyenangkan bagi siswa, guru, dan orang tua. Namun semangat yang berlebihan—bahkan sampai ‘mengamankan’ bangku dengan tas dan tali rafia jauh-jauh hari—perlu disikapi dengan bijak.

Pendidikan bukanlah soal duduk di depan atau belakang, melainkan soal bagaimana semangat belajar dan dukungan yang diberikan kepada anak agar mereka bisa tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan percaya diri, di mana pun mereka duduk.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.