, ,

Patrick Kluivert Kecewa Timnas Indonesia Gagal Uji Coba Lawan Kuwait

oleh -121 Dilihat
oleh

Patrick Kluivert Akui Kecewa Timnas Indonesia Gagal Uji Coba Lawan Dua Tim Timur Tengah, Tapi Tetap Optimistis

Agen Berita Makasar- Timnas Indonesia akan melakoni dua laga persahabatan penting pada FIFA Matchday awal September 2025. Skuad Garuda dijadwalkan menghadapi Chinese Taipei pada 5 September dan kemudian melawan Lebanon pada 8 September.Dua pertandingan ini bukan sekadar ajang uji coba biasa, melainkan bagian dari persiapan serius Timnas Indonesia menghadapi Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia yang akan dimulai Oktober mendatang. Di babak tersebut, anak asuh Patrick Kluivert akan menghadapi lawan berat, yaitu Arab Saudi dan Irak.

Patrick Kluivert Kecewa Timnas Indonesia Gagal Uji Coba Lawan Kuwait
Patrick Kluivert Kecewa Timnas Indonesia Gagal Uji Coba Lawan Kuwait

Baca Juga : Di Tengah Imbauan Nasional, Pemerintah Kabupaten Bone Tegaskan PTM Berjalan Normal

Rencana Awal: Hadapi Kuwait dan Lebanon

Sejatinya, PSSI dan tim pelatih sempat menyiapkan lawan uji coba yang lebih sesuai dengan kebutuhan, yakni Kuwait dan Lebanon. Duel dengan Kuwait dianggap ideal karena karakter permainan mereka mirip dengan Arab Saudi dan Irak, sehingga bisa menjadi simulasi berharga bagi Garuda.

Namun, rencana tersebut mendadak batal. Kuwait mengundurkan diri dari jadwal uji coba sehingga hanya Lebanon yang tetap tersedia. Posisi Kuwait akhirnya digantikan Chinese Taipei.

Kekecewaan Patrick Kluivert

Patrick Kluivert tak menutup-nutupi rasa kecewanya. Usai memimpin latihan Timnas di Surabaya, Senin (2/9/2025), pelatih asal Belanda itu mengakui bahwa gagalnya laga uji coba melawan Kuwait membuat persiapan sedikit terganggu.

“Tentu saja kami tidak terlalu senang karena hanya dua minggu sebelum pertandingan, sulit mencari lawan yang tepat. Lawan dari Timur Tengah sebenarnya lebih cocok untuk persiapan menghadapi Arab Saudi dan Irak,” ujar Kluivert.

Meski demikian, ia tetap berusaha mengambil sisi positif dari situasi ini. “Untungnya kami menemukan Chinese Taipei yang mau bertanding. Memang berbeda dari yang direncanakan, tapi yang terpenting kami tetap bisa bermain dan menguji kekuatan tim.”

Fokus pada Performa Garuda

Bagi Kluivert, lawan bukanlah satu-satunya faktor penting. Ia menegaskan bahwa perhatian utamanya tetap pada performa skuad Garuda.

“Memang ada perbedaan gaya bermain antara tim Asia Timur dengan Timur Tengah, tetapi kunci utama adalah bagaimana kami bermain. Saya ingin para pemain fokus pada kualitas permainan sendiri, bagaimana mengatur strategi, bagaimana merespons tekanan lawan. Itu yang terpenting,” tegasnya.

Kehadiran Mauro Zijlstra Jadi Tambahan Energi

Di tengah keterbatasan persiapan, Timnas Indonesia justru mendapat tambahan kekuatan baru. Mauro Zijlstra, pemain yang baru saja resmi menjadi WNI, langsung dipanggil memperkuat tim senior.

Awalnya, bek muda ini diproyeksikan memperkuat Timnas U-23 di ajang Kualifikasi Piala Asia U-23 2026. Namun, melihat kebutuhan di lini belakang dan status kewarganegaraan yang sudah rampung, namanya akhirnya masuk daftar pemain tim senior.

Kehadiran Mauro diharapkan bisa menambah variasi strategi pertahanan Timnas sekaligus menjadi pengalaman berharga bagi sang pemain.

Menatap Laga dengan Optimistis

Meski gagal menghadapi Kuwait, Kluivert menegaskan bahwa dua laga uji coba ini tetap sangat penting. Melawan Chinese Taipei akan menjadi ajang pemanasan, sementara duel kontra Lebanon bisa menjadi tes sesungguhnya sebelum jumpa Arab Saudi dan Irak.

“Yang paling penting adalah mental para pemain. Saya ingin mereka siap menghadapi siapa pun lawan di lapangan. Uji coba ini adalah kesempatan untuk mengukur kemampuan, memperbaiki kelemahan, dan membangun chemistry tim,” kata Kluivert.

Dengan kombinasi pemain senior, pilar utama, dan tambahan wajah baru seperti Mauro Zijlstra, Timnas Indonesia diharapkan tampil lebih solid dan siap menghadapi tantangan besar di kualifikasi Piala Dunia mendatang.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.