Makasar – Pemprov Sulsel Bangun Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 75 miliar untuk pembangunan Jaringan Distribusi Utama (JDU) sepanjang lima kilometer.
Pembangunan ini merupakan bagian dari proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Mamminasata, yang meliputi wilayah Makassar, Maros, Gowa, dan Takalar.
Tujuannya adalah memperlancar aliran air dari instalasi pengolahan air (IPA) ke berbagai titik pelayanan di keempat daerah tersebut.
Baca Juga : 6 Anak Tersangka Pembakar DPRD Makassar Dipulangkan
SPAM Mamminasata masuk dalam kategori proyek strategis nasional.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Jufri Rahman, menyatakan dukungan penuh Pemprov Sulsel terhadap percepatan operasional SPAM Mamminasata.
Salah satu topik penting dalam pembahasan adalah pembentukan kelembagaan operasional pengelola SPAM Mamminasata agar pengelolaan proyek menjadi lebih efektif.
Koordinasi antar daerah – Makassar, Maros, Gowa, dan Takalar – sangat penting karena proyek lintas wilayah.
Pemerintah daerah sudah mengalokasikan Rp 50 miliar untuk lanjutan pembangunan pada tahun 2027 untuk mendukung SPAM Mamminasata.
Pada tahap pertama, target penyelesaian IPA yaitu Agustus 2025.
Pemprov Sulsel menyadari pentingnya agar hilir distribusi tidak menjadi hambatan; jika hilir (jaringan distribusi rumah) belum siap, hasil pembangunan IPA dan transmisi bisa kurang optimal.
Pusat berharap agar infrastruktur yang sudah dibangun tidak menganggur karena hilirnya (jaringan distribusi ke wilayah‑wilayah terluar atau rumah warga) belum siap.
Sejak lama proyek Mamminasata sudah dirancang, bahkan sejak pengembangan Rencana Tata Ruang (RTR) Mamminasata di awal, dengan
Pemprov Sulsel juga mengingatkan perlunya pembentukan badan atau kelembagaan pengelola SPAM Mamminasata agar operasional dan pemeliharaan ke depan jelas.
Dalam pertemuan‑audiensi tanggal 15 Agustus 2025 antara Pemprov Sulsel dan Balai PUPR, turut hadir pejabat‑pejabat provinsi untuk membahas percepatan pelaksanaan proyek.
Infrastruktur pendukung seperti jaringan distribusi utama ini kritis agar manfaat IPA dan sumber air baku tidak sia‑sia.
Akses air minum layak menjadi bagian dari pemenuhan hak dasar masyarakat dan upaya meningkatkan kualitas hidup di wilayah metropolitan Mamminasata.
