Kota Salatiga merayakan hari jadinya dengan cara yang unik dan penuh semangat. Dalam rangkaian perayaan tahun ini, digelar acara bertajuk “Salatiga 6 Jam Menari”, di mana ratusan penari dari berbagai sanggar dan komunitas seni berkolaborasi untuk menari tanpa henti selama enam jam. Acara ini sukses memikat ribuan penonton yang memadati alun-alun kota.
Meriah dengan Gerak dan Ekspresi
Sejak pagi, suasana Kota Salatiga terasa berbeda. Alunan musik tradisional berpadu dengan musik modern mengiringi setiap gerakan penari yang tampil bergantian. Mulai dari tari tradisional Jawa, tari kreasi kontemporer, hingga tarian modern, semua ditampilkan dengan energi penuh.
“Kami ingin menunjukkan bahwa Salatiga adalah kota yang kaya budaya dan penuh kreativitas. Menari selama enam jam adalah simbol semangat, kegembiraan, dan rasa syukur warga atas ulang tahun kota,” ungkap Ketua Panitia, Rani Wulandari.
Kolaborasi Lintas Generasi
Yang menarik, para penari yang terlibat bukan hanya dari kalangan muda, tetapi juga anak-anak sekolah, komunitas ibu-ibu, hingga para seniman senior. Masing-masing menampilkan keunikan gerak dan ekspresi, menciptakan suasana penuh harmoni.
“Menari bersama itu rasanya luar biasa. Kami tidak hanya mengekspresikan seni, tetapi juga merayakan persatuan warga Salatiga,” ujar Budi, seorang penari dari komunitas tari tradisional setempat.
Baca juga: Pengajian Smart PKK Kota Salatiga dan Santunan Anak Yatim : Menggapai Taqwa di Tahun Baru Hijriyah
Dukungan Pemerintah Kota
Wali Kota Salatiga yang hadir dalam acara tersebut mengapresiasi antusiasme masyarakat. Ia menilai kegiatan ini sebagai salah satu bentuk pelestarian budaya sekaligus promosi pariwisata.
“Kami mendukung penuh kegiatan seni seperti ini. Menari selama enam jam bukanlah hal mudah, tapi ini bukti bahwa warga Salatiga punya semangat besar untuk melestarikan budaya dan menampilkan identitas kota,” ujarnya.
Sorotan Wisatawan dan Media
Acara “Salatiga 6 Jam Menari” juga menarik perhatian wisatawan dari luar kota. Banyak yang sengaja datang untuk menyaksikan perayaan ini, bahkan tidak sedikit yang ikut menari bersama di sela-sela pertunjukan. Media lokal maupun nasional pun meliput kemeriahan tersebut, menjadikannya salah satu event budaya paling berkesan di tahun ini.
“Acara ini sangat unik, jarang ada kota yang merayakan hari jadi dengan cara seperti ini. Rasanya seru dan berbeda,” komentar Rina, seorang wisatawan asal Semarang.
Harapan untuk Tahun Depan
Melihat suksesnya acara ini, pemerintah kota berencana menjadikannya agenda tahunan. Diharapkan, tahun depan durasi menari bisa lebih panjang dengan melibatkan lebih banyak komunitas seni, bahkan mungkin dari mancanegara.
