, , ,

Syiar Muharam di Salatiga: Agama dan Budaya Bangun Peradaban Bangsa

oleh -23 Dilihat

Syiar Muharam di Salatiga: Sinergi Agama dan Budaya untuk Membangun Peradaban Bangsa

Salatiga — Kota Salatiga kembali menunjukkan wajah kerukunan dan kekayaan budaya nusantara melalui peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharam 1447 Hijriah. Rangkaian kegiatan yang digelar di berbagai titik kota ini mengusung tema besar “Agama dan Budaya Bangun Peradaban Bangsa”, sebuah pesan penting tentang bagaimana nilai-nilai keagamaan dan tradisi budaya mampu menjadi pondasi bagi lahirnya masyarakat yang harmonis, beradab, dan bermartabat.

Rangkaian Kegiatan Penuh Makna

Peringatan Muharam di Salatiga tahun ini dikemas secara meriah namun tetap khidmat, menyatukan berbagai unsur masyarakat tanpa memandang latar belakang. Berbagai kegiatan mulai dari kirab budaya, doa bersama lintas agama, santunan anak yatim, hingga pagelaran seni Islami, menjadi daya tarik tersendiri bagi warga dan wisatawan.

Acara diawali dengan kirab Muharam yang berlangsung dari Alun-Alun Pancasila menuju Masjid Agung Salatiga. Ribuan peserta dari sekolah, pondok pesantren, organisasi masyarakat, hingga komunitas seni turut serta dalam pawai ini. Mereka mengenakan busana tradisional dan membawa atribut budaya khas Jawa seperti gunungan hasil bumi, kendang, serta replika bedug raksasa, yang menjadi simbol keberkahan dan semangat gotong-royong.

Di malam harinya, suasana syahdu terasa saat ribuan masyarakat memadati pelataran Masjid Agung untuk mengikuti doa dan dzikir bersama. Doa dipanjatkan untuk keselamatan bangsa, persatuan umat, serta kemajuan masyarakat Salatiga dan Indonesia pada umumnya.

MuharamMuharam
Muharam

Baca juga: Mendunia! Gerakan Pacu Jalur Diklaim Malaysia, Vietnam Hingga Filipina, Netizen Indonesia Geram: Itu Asli Riau

Perpaduan Agama dan Budaya yang Harmonis

Wali Kota Salatiga dalam sambutannya menyampaikan bahwa Muharam bukan hanya momentum seremonial semata, tetapi juga pengingat pentingnya sinergi antara nilai agama dan budaya dalam membangun peradaban bangsa yang unggul.

“Agama memberi arah dan pedoman hidup, sementara budaya memperkuat identitas serta jati diri kita sebagai bangsa. Ketika keduanya bersatu, maka lahirlah masyarakat yang berakhlak mulia dan berbudaya luhur,” tutur beliau di hadapan para tamu undangan.

Para tokoh agama dan budaya yang hadir juga menegaskan pentingnya merawat tradisi baik yang mengandung nilai-nilai universal seperti toleransi, persaudaraan, dan kepedulian sosial. Hal ini tercermin dari antusiasme warga yang ikut berbagi dengan sesama, terutama anak-anak yatim dan kaum dhuafa.

Harapan untuk Masa Depan

Kegiatan syiar Muharam di Salatiga ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam menjaga harmoni antara keberagaman budaya dan nilai-nilai keagamaan. Selain mempererat persaudaraan, acara ini juga menjadi media edukasi bagi generasi muda agar mereka mencintai tradisi dan menjunjung tinggi akhlak mulia.

“Semoga tradisi syiar Muharam seperti ini terus dilestarikan dan menjadi bagian penting dalam memperkuat karakter bangsa. Dari Salatiga, kita ingin tunjukkan pada dunia bahwa Indonesia adalah rumah besar yang damai dan penuh toleransi,” ujar salah seorang tokoh masyarakat yang hadir.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.